porno
Sudah tak ada rasa malu yang kurasa saat itu. Saya hanya mengikuti nafsu birahi, langsung kukeluarkan juniorku yang sudah mengeras maksimal. Kukocok perlahan sambil menikmati pemandangan tubuh ibu. Sementara itu, diujung tempat tidur, hanya berjarak one meter dariku, ibu tampak berat hati membuka bajunya.
Ibu tidak melepaskan tanktopnya. tanktopnya hanya dinaikkan ke atas sampai teteknya terlihat. Saya ingin lebih!
“dilepas saja bu, be sure to. buat ini cepat selesai bu! bantu rian bu…”
tanpa kata, ibu menuruti permintaanku. dilepaskannya tanktop putih itu. Nafsuku kian membara, nafasku kian sesak, degub jantungku makin kencang, seiring kocokanku yg semakin cepat.
“berdiri dong bu. rian mau lihat badan ibu semuanya”
“cukup nak. gak usaha aneh aneh ya. ini aja sudah kelewat batas.”
“bu… tolong bu. bantu rian bu. makin ibu nurutin kemauan rian, ini makin cepat bu. please”
Ibupun perlahan beranjak dari tempat tidur. Ibu berdiri dan seakan pasrah mataku menjelajahi tubuhnya. Ibu hanya diam, tak puas memandang ibu dari jarak two meter, sayapun mendekat. mimik wajah ibu tampak ketakutan saat saya mendekat.
“gak usah dekat dekat nak. disitu aja.”
saya tak mempedulikan ibu, kini saya hanya hanya berjarak dua jengkal dari ibu, tanganku bergetar. Ingin sekali rasanya meremas tetek ibu. dan ya, saya melakukannya!.
ibu menutup mata. “jangan nak! keterlaluan kamu!”
Saya tak berhenti, bahkan aksiku makin nekat, kujilati tetek ibu, kuhisap putingnya yang mengeras. Ibu hanya diam sambil menutup mata. Ibu menggigit bibir bawahnya, ciri khas wanita saat menahan rangsangan, sesekali tangannya coba menjauhkan kepalaku dari tubuhnya, tapi saya tak menyerah.
Kuturunkan kepalaku, kujilati paha mulus ibu yang dihiasi bulu bulu tipis, pahanya putih sekali! tampak ibu bergetar saat jilatanku kian dekat ke selangkangannya. Sekitar five menit saya menjilati hampir seluruh bagian tubuh ibu (kecuali mekinya yang masih tertutup hotpants). Saya mulai merasakan pergerakan air mani di tubuh si junior.
Beruntung, ibu menuruti kemauanku. tampaknya, ibu sudah capek melawan. ibu berlutut di hadapnku, kini wajah ibu berada tepat di depan si junior, digenggamnya kontiku, dikocok sedikit, lalu dimasukkan ke dalam mulutnya. enak sekali. Cukup cepat ibu mengeluar-masukkan kontiku ke mulutnya. tak sampai one menit.
maniku mulai terasa akan keluar. kubiarkan ibuku mengulum si junior tanpa tau kalau maniku sudah di ujung dan siap menyemprot keluar. 3… 2… one… dan crottttt!! banyak sekali maniku tumpah di dalam mulut ibu.